THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 30 November 2008

Kali ini, saya akan coba bahas aplikasi desain grafis yang cross-platform, yaitu GIMP.

Oke, mungkin kalian belum pernah dengar aplikasi yang satu ini. Karena aplikasi ini terlalu terpencil bagi pengguna-pengguna Windows. Tapi, bagi kalian yang menggunakan Linux, khususnya yang memiliki desktop environment GNOME, kalian pernah atau bahkan sering mendengar aplikasi ini. Karena biasanya di GNOME, aplikasi ini sudah terinstall secara default.
Ya, aplikasi ini bernama GIMP. GIMP adalah aplikasi desain grafis berbasis raster yang digunakan untuk mengedit grafik-grafik semacam foto, dll. Mungkin jika anda pengguna Windows, anda sering menemukan aplikasi yang sama, yaitu Adobe Photoshop. Bedanya dengan Adobe Photoshop adalah bahwa GIMP bebas dari biaya. Sedangkan Adobe Photoshop berbiaya (dan biasanya harganya di atas US$100, kalau gak salah). Mungkin bisa dikatakan bahwa GIMP adalah Photoshop yang bebas, namun tidak sama persis. Yang sama hanyalah fungsinya sebagai editor grafis berbasis raster. Jadi jika anda nggak punya budget untuk beli Photoshop asli, anda bisa menggunakan aplikasi ini (untuk yang pikirannya ingin software yang legal), tapi jika anda tidak ingin berpusing ria dan tidak peduli dengan legalitas suatu software, anda bisa meminjam installer teman anda lalu menginstall di komputer anda (yang installernya juga bajakan, baru beli di depan Pre****).
Nah, untuk yang ingin software yang legal namun bebas, silahkan anda melanjutkan membaca artikel GIMP berikut.
GIMP berasal dari akronim GNU Image Manipulation Program yang artinya program manipulasi gambar GNU. Kenapa GNU? Ya, karena GIMP merupakan bagian dari aplikasi GNU. Banyak sekali feature-feature GIMP yang menarik, seperti dukungan multi-bahasa, dukungan jenis file gambar yang cukup banyak, spec hardware yang cukup kecil, dsb. Untuk lebih jelasnya, anda bisa mengunjungi situs official GIMP di sini.
Untuk menginstall The GIMP, cukup mudah. Ikuti langkah berikut:
-Menginstall di Linux
Di Linux yang menggunakan GNOME sebagai desktop environmentnya, biasanya GIMP sudah terinstall secara default di dalamnya. Namun jika belum, anda bisa menggunakan installer tool seperti apt atau mengunduh filenya satu persatu di situs package masing-masing atau mengcompile sendiri GIMP-nya. Untuk yang ingin meng-compile sendiri, silahkan kunjungi http://www.gimp.org/.
Bagi pengguna Ubuntu (khususnya Kubuntu yang GIMP-nya secara default belum terinstall), bisa menginstallnya dengan cara mengetikkan di terminal:



atau bisa mengunduhnya (plus unduh library yang belum ada) di situs ini.
-Menginstall di Windows
Untuk anda pengguna Windows yang capek pake Adobe Photoshop atau apalah dan ingin mencoba GIMP, anda bisa langsung unduh installernya di situs official GIMP. Installernya sendiri berukuran cukup kecil, sekitar 20MB kalau gak salah. Ini lebih kecil dibandingkan installer Photoshop yang hampir 700MB (untuk sebuah editor gambar raster yang memiliki fitur lebih dari cukup).
Jika telah terunduh, anda bisa langsung eksekusi filenya dan GIMP akan terinstall (jika tidak ada masalah).
-Menginstall di Mac OS X
Nah, kalau yang ini saya kurang tahu jelas cara nginstallnya. Soalnya saya belum pernah nyentuh Mac OS X sampai saat ini. Tapi untuk lebih jelasnya, langsung aja kunjungi situs official GIMP.
Sebenarnya, saya ingin coba menjelaskan tentang spesifikasi hardware minimum yang dibutuhkan GIMP, tapi saya belum tau. Tapi yang jelas, GIMP gak butuh spesifikasi hardware yang besar seperti Photoshop. Toh, buktinya di komputer saya aja yang CPU-nya berprocessor P3 500 MHz, ber-RAM 128 MB SDRAM, ber-vga nVidia GeForce4 MX 4000 64 MB, GIMP lancar-lancar aja. Kecuali saat saya mengedit gambar yang resolusinya sangat besar, kira-kira lebih dari 2000px lah, GIMP saya berjalan sangat lemot.
Oke, segitu dulu pembahasan tentang GIMP. Ini, lihat-lihat aja dulu screenshots-nya.

Screenshots





1 komentar:

l mengatakan...

woi, kamu copas blog saya!!!
saya udah ganti lisensi tentang artikel-artikel di blog saya...